Menu Bar

Rabu, 17 Juni 2015

Tugas dan Tanggungjawab Guru SD

A. Tugas dan Tanggungjawab Guru SD

Seorang guru baru dikatakan sempurna jika fungsinya sebagai pendidik dan juga berfungsi sebagai pembimbing. Dalam hal ini pembimbing yang memiliki sarana dan serangkaian usaha dalam memajukan pendidikan. Seorang guru menjadi pendidik yang sekaligus sebagai seorang pembimbing.
            Secara umum tugas seorang guru sebagai berikut :
·                     Guru sebagai pengajar,
·                     Guru sebagai pembimbing,
·                     Guru sebagai administrator,
·                     Menyelenggarakan kebudayaan terhadap anak didik berupa kepandaian, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman,
·                     Sebagai perantara dalam belajar. Artinya dalam proses belajar guru hanya sebagai perantara/medium, anak harus berusaha sendiri mendapatkan suatu pengertian/insight, sehingga timbul perubahan dalam pengetahuan, tingkah laku dan sikap,
·                     Merencanakan Pembelajaran,
·                     Melaksanakan Pembelajaran,
·                     Menilai hasil pembelajaran,
·                     Melatih peserta didik,
·                     Melakukanpenelitian.
Jadi tugas guru yang dimaksud adalah tugas yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas, dan dalam bentuk pengabdian. Sehingga keberadaan guru merupakan faktor yang tidak mungkin digantikan oleh komponen mana pun dalam kehidupan bangsa sejak dahulu, karena keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu bangsa yang sedang membangun, terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup bangsa di tengah-tengah lintasan perjalanan zaman dengan teknologi yang semakin canggih dan segala perubahan serta pergeseran nilai yang cenderung memberi nuansa kepada kehidupan yang menuntut ilmu dan seni dalam kadar dinamik untuk dapat mengadaptasikan diri.
            Tanggung jawab guru sebagai berikut :
·                     Tanggung jawab guru yang terpenting adalah merencanakan dan menuntut             murid-murid melakukan kegiatan-kegiatan belajar guru mencapai        pertumbuhan   dan perkembangan yang diinginkan.
·                     Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak dan             jasmaniah). Memompakan pengetahuan kepada murid kiranya bukan     pekerjaan yang sulit.
·                     Memberikan bimbingan kepada murid. Bimbingan kepada murid agar         mereka mampu mengenal dirinya sendiri, memecahkan masalahnya       sendiri, mampu menghadapi kenyataan dan memiliki stamina emosional             yang baik, sangat diperlukan.
·                     Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila
·                     Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan         perdamaian dunia. Guru bertanggungjawab untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik. Pengertian yang baik adalah antara lain memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa.
Tanggung jawab meningkatkan peranan profesional guru. Bertitik tolak dari tanggung jawab guru yang telah dikemukakan di atas maka dengan demikian guru sangat perlu meningkatkan peranan dan kemampuan profesionalnya. Tanpa adanya kecakapan yang maksimal yang dimiliki oleh guru maka kiranya sulit bagi guru tersebut mengemban dan melaksanakan tanggung jawabnya dengan cara yang sebaik-baiknya.

B. Profesionalisasi dan Kompetensi Guru SD

Semua orang yakin bahwa guru memiliki ikut serta yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Keyakinan itu muncul karena manusia adalah makhluk lemah, yang dalam perkembangannya senantiasa membutuhkan orang lain, sejak lahir, bahkan pada saat meninggal.Semua itu menujukkan bahwa setiap orang membutuhkan orang lain dalam perkembangannya. Untuk mengungkap dan menemukakan langkah-langkah yang harus dilewati oleh seorang guru dalam rangka meningkatkan mutu. 
Dalam hal ini guru haru skreatif, profesional, dan menyenangkan dengan memposisikan dirisebaga iberikut:
·                     orang tua yang penuh kasih sayangpadapeserta didiknya,
·                     teman, tempat mengadu, dan mengutarakan perasaan bagi peserta   didik,
·                     fasilitator yang selalu siap memberikankemudahan, melayani                                    peserta didik sesuai dengan minat, kemampuan, dan bakatnya,
·                     memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat                            mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan membantu                              pemecahannya,
·                     memupuk rasa percayadiri, beranibertanggungjawab.
Guru harus mempunyai perencanaan yang matang, strategi pembelajaran, pendekatan-pendekatan, metode pembelajaran, dan evaluasi yang akan mengakomodir kompetens ikognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik  menuju kearah pembelajaran yang bermakna serta guru harus siap untuk  berubah dari metode yang konvensional kepada metode pembelajaran yang terkini  dengan mengikuti perubahan zaman dan globalisasi. Proses penilaian untuk mengetahu i tingkat penguasaan peserta didik dilakukan dengan penilaian proses dan asesmen. Hal ini memungkinkan peserta didik diidentifikasi secara menyeluruh mengenai penguasaan materi pelajaran, perbedaan penguasaan masing-masing peserta  didik. Dan pada tingkat yang lebih lanjut peserta didik dapat menilai diri mereka sendiri.            Guru harus menyiapkan dan memperhatikan penguasaan sisw aberdasarkan hasil kerja yang dibua toleh peserta didik, serta memberikan catatan-catatan kecil sebagai penanda tingkat penguasaan siswa. Pembelajaran di SD belum menerapkan teori Piaget, Bruner dan Vygotsky. Guru cenderung membahas materi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah yang diselingi dengan tanya jawab dan jarang sekali menggunakan media pembelajaran. Ini berarti proses pembelajaran bersifat abstrak dan tidak sesuai dengan pertumbuhan berfikir anak yang bersifat kongkrit sehingga sangat sulit bagi anak untuk dapat mengerti, memahami dan pengaplikasikan materi pelajaran dalam kehidupan anak di luar sekolah. Hal ini menjadi penting untuk dilakukan oleh seorang guru, agar mengetahui dan dapat menciptakan pembelajaran yang mengesankan, kreatif dan menyenangkan bagi peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, efisien, dan efektif.
Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi pedagogik menunjuk pada kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi kepribadian menunjuk pada kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi profesional menunjuk pada kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi sosial menunjuk kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.Tampaknya, Kendati syarat kualifikasi pendidikan terpenuhi, tak berarti dengan sendirinya seseorang bisa bekerja profesional, sebab juga harus ada cukup bukti bahwa dia memiliki keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu. Karena itu, belakangan ditetapkan bahwa sertifikasi pendidik merupakan pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.

C. Pentingnya Kompetensi Profesionalisasi Guru
"Dengan berbagai cara, melalui subsidi-subsidi dana pendidikan, berbagai pelatihan bahkan bergulirnya ide tentang program sertifikasi untuk para guru merupakan bentuk kepedulian pemangku kebijakan negeri ini demi terwujudnya kompetensi profesionalisasi dan kesesuaian kesejahteraan bagi para guru."
Guru merupakan pekerjaan profesi, karenanya seorang guru harus profesional. Menyandang gelar professional merupakan kebanggaan tersendiri bagi para guru.Sementara profesional sendiri harus selalu di ikuti dengan konsekuensi yang sangat tinggi, semangat mendidik yang tak pernah padam, kompetensi yang terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi.
Selain kompetensi personal dan kompetensi sosial yang selalu harus melekat pada keseharian guru, satu kompetensi tertinggi yang mengarah pada keistimewaan guru adalah kompetensi profesi. Dalam hubungannya dengan tenaga profesional kependidikan, tentunya kompetensi menunjuk pada performance atau perbuatan yang bersifat rasional sesuai dengan alur profesinya dan memenuhi spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan.
Berbicara tentang profesionalisme guru, tidak lain menyoroti tentang keahlian khusus yang dimiliki seorang guru, yang diperoleh baik melalui pendikan, pelatihan atau pengalaman-pengalaman study banding yang pernah didapatkan. Keahlian yang dimiliki ini bukan sekedar menjadi milik pribadi, namun untuk dikembangkan dan dipraktekkan dalam memberi layanan kepada siswa.

E. Kompetensi Pedagogik
1.                  Menguasai karakteristik peseta didik dari aspek fisik, moral, emosional, social, kultural dan intelektual.
2.                  Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
3.                  Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan matapelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
4.                  Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
5.                  Memanfaatkan teknolog iinformasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
6.                  Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktulisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7.                  Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik.
8.                  Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
9.                  Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
10.              Melakukan tindakan reflektif untukpeningkatan kualitas pembelajaran


F. Kompetensi Profesional

1.      Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran.
2.      Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata  pelajaran/bidang pengembangan.
3.      Mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif.
4.      Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
5.      Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.




Mata Kuliah     : Pembelajaran PKN di SD
Dosen                : Dirgantara Wicaksono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar