Menu Bar

Rabu, 17 Juni 2015

Bahasa Indonesia : Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Secara lisan, kalimat diiringi dengan nada bicara, jeda dan intonasi. Secara tertulis, kalimat ditandai dengan huruf kapital dan tanda baca yang sesuai.
Jenis-jenis kalimat
·        Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan. Biasanya memiliki predikatnya berupa kata kerja berawalan me atau ber. Contoh: Nina menulis surat untuk nenek.
·         Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di-. Contoh: Surat untuk nenek ditulis oleh Nina.
Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif:
1. Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.
2. Awalan me- diganti dengan di-.
3. Tambahkan kata oleh di belakang predikat. Contoh: Bapak memancing ikan. (aktif) Ikan dipancing oleh bapak. (pasif)
4. Jika subjek kalimat aktif berupa kata ganti maka awalan me- pada predikat dihapus, kemudian subjek dan predikat dirapatkan. Contoh: Aku harus memngerjakan PR. (aktif) PR harus kukerjakan. (pasif)
·         Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Bagian kutipan dalam kalimat langsung dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah. Biasanya ditandai dengan tanda petik ( “....” ) Contoh: Ibu berkata, “Anis, jangan bermain-main saja, kamu harus belajar !”
·         Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan orang lain. Bagian kutipan pada kalimat langsung berubah menjadi kalimat berita. Contoh: Ibu berkata bahwa aku harus rajin belajar.
·         Kalimat Berita
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Umumnya mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
Macam-macam kalimat berita :
1. Kalimat berita kepastian Contoh: Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
2. Kalimat berita pengingkaran Contoh: Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
3. Kalimat berita kesangsian Contoh: Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
4. Kalimat berita bentuk lainnya Contoh: Kami tidak tahu mengapa dia datang terlambat.
·         Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Biasanya diakhiri dengan tanda seru (!). Dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
Macam-macam kalimat perintah :
1. Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah. Contoh : Gantilah bajumu !
2. Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan. Contoh Jangan membuang sampah sembarangan !
3. Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan. Contoh : Tolong temani nenekmu di rumah !
·         Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang sehingga diperoleh jawaban tentang suatu masalah. Biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?). Secara lisan, kalimat tanya ditandai dengan intonasi yang rendah. Contoh: Apakah kamu sakit? Siapa yang membeli buku ini?
·         Kalimat Efektif
Kalimat efektif memiliki syarat:
1. Secara tepat mewakili gagasan penulis atau pembicaranya.
2. Menimbulkan gambaran yang sama antara penulis dengan pembaca atau                pembicara dengan pendengar.
Ciri-ciri:
1. Memiliki kesatuan gagasan atau ide pokok
2. Menggunakan kata atau frase imbuhan yang memiliki kesamaan.
3. Tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu.
4. Memberikan penekanan pada bagian-bagian yang penting.


·         Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari inti kalimat atau satu kalimat. Inti kalimat dibentuk oleh subjek dan predikat Jenis-jenis kalimat tunggal:
1. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda. Contoh: Saya siswa kelas VI.
2. Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja. Contoh: Adik bernyanyi.
Perluasan kalimat tunggal dilakukan dengan menambah unsur baru yang disebut keterangan Dapat berupa keterangan tempat, keterangan cara, maupun keterangan waktu.
Contoh: Saya siswa kelas VI di SD Negeri Merdeka. Adik bernyanyi dengan sangat merdu.




Kalimat dikatakan sempurna jika minimal memliki unsur Subyek dan Predikat.
a.                 Subjek
Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek adalah Kata yang menyatakan sebagai pelaku. Keberadaan subjek dalam kalimat berfungsi:
  1. Membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk.
  2. Memperjelas makna.
  3. Menjadi pokok pikiran.
  4. Menegaskan makna
  5. Memperjelas pikiran ungkapan
  6. Membentuk kesatuan pikiran. 
Ciri-ciri subjek 
  1. Jawaban apa atau siapa 
  2. Berupa kata atau frasa benda (nomina) 
  3. Disertai dengan kata ini atau itu 
  4. Disertai pewatas yang 
  5. Kata sifat didahului kata si atau sang: si cantik, si hitam, sang perkasa 
  6. Tidak didahului preposisi: di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari, menurut, berdasarkan, dan lain-lain. 
  7. Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan.
b. Predikat
b. Predikat
Predikat adalah Kata yang menyatakan apa yang sedang ia. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi: 
  1. Membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk.
  2. Menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat.
  3. Menegaskan makna.
  4. Membentuk kesatuan pikiran.
  5. Sebagai sebutan. 
Ciri-ciri predikat
  1. Jawaban mengapa, bagaimana 
  2. Dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan 
  3. Dapat didahului keterangan aspek: akan, seudah, sedang, selalu, hampir 
  4. Dapat didahului keterangan modalitas: sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, mesti, selayaknya, dan lain-lain 
  5. Tidak didahului kata yang, jika didahului yang predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek 
  6. Didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni 
  7. Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifatm atau bilangan.
c. Objek 
Objek adalah Objek/makhluk yang terlibat dalam aktivitas tersebutDalam kalimat, objek berfungsi:
  1. Membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif.
  2. Memperjelas makna kalimat.
  3. Membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran. 
Ciri-ciri objek
  1. Berupa kata benda 
  2. Tidak didahului kata depan 
  3. Mengikuti secara langsung di belakang predikat transitif 
  4. Jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif 
  5. Dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasifkan. 
d. Keterangan 

Keterangan kalimat berfungsi memperjelas atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. Keterangan bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap. Keterangan dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif ditrandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun), dan pengganti nomina (menggunakan kata bahwa). 


Mata Kuliah     : Pembelajaran PKN di SD

Dosen                : Dirgantara Wicaksono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar