Kalimat
adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan
cara lisan maupun tulisan. Secara
lisan, kalimat diiringi dengan nada bicara, jeda dan intonasi. Secara tertulis,
kalimat ditandai dengan huruf kapital dan tanda baca yang sesuai.
Jenis-jenis kalimat
·
Kalimat
Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu
pekerjaan. Biasanya memiliki predikatnya berupa kata kerja berawalan me atau
ber. Contoh: Nina menulis surat untuk nenek.
·
Kalimat
Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai
pekerjaan. Biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di-. Contoh:
Surat untuk nenek ditulis oleh Nina.
Cara
mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif:
1.
Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.
2.
Awalan me- diganti dengan di-.
3.
Tambahkan kata oleh di belakang predikat. Contoh: Bapak memancing ikan. (aktif)
Ikan dipancing oleh bapak. (pasif)
4.
Jika subjek kalimat aktif berupa kata ganti maka awalan me- pada predikat
dihapus, kemudian subjek dan predikat dirapatkan. Contoh: Aku harus
memngerjakan PR. (aktif) PR harus kukerjakan. (pasif)
·
Kalimat
Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan
ucapan orang. Bagian kutipan dalam kalimat langsung dapat berupa kalimat tanya
atau kalimat perintah. Biasanya ditandai dengan tanda petik ( “....” ) Contoh:
Ibu berkata, “Anis, jangan bermain-main saja, kamu harus belajar !”
·
Kalimat
Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan
kembali ucapan orang lain. Bagian kutipan pada kalimat langsung berubah menjadi
kalimat berita. Contoh: Ibu berkata bahwa aku harus rajin belajar.
·
Kalimat
Berita
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan
sesuatu. Umumnya mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
Macam-macam
kalimat berita :
1.
Kalimat berita kepastian Contoh: Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
2.
Kalimat berita pengingkaran Contoh: Saya tidak akan datang pada acara ulang
tahunmu.
3.
Kalimat berita kesangsian Contoh: Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
4.
Kalimat berita bentuk lainnya Contoh: Kami tidak tahu mengapa dia datang
terlambat.
·
Kalimat
Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan
perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Biasanya diakhiri dengan
tanda seru (!). Dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi
tinggi.
Macam-macam
kalimat perintah :
1.
Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah. Contoh : Gantilah
bajumu !
2.
Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan. Contoh Jangan
membuang sampah sembarangan !
3.
Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan. Contoh :
Tolong temani nenekmu di rumah !
·
Kalimat
Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu
atau seseorang sehingga diperoleh jawaban tentang suatu masalah. Biasanya
diakhiri dengan tanda tanya (?). Secara lisan, kalimat tanya ditandai dengan
intonasi yang rendah. Contoh: Apakah kamu sakit? Siapa yang membeli buku ini?
·
Kalimat
Efektif
Kalimat efektif memiliki syarat:
1. Secara tepat mewakili gagasan penulis atau pembicaranya.
2. Menimbulkan gambaran yang sama antara penulis dengan
pembaca atau pembicara
dengan pendengar.
Ciri-ciri:
1. Memiliki kesatuan gagasan atau ide pokok
2. Menggunakan kata atau frase imbuhan yang memiliki
kesamaan.
3. Tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu.
4. Memberikan penekanan pada bagian-bagian yang penting.
·
Kalimat
Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari inti
kalimat atau satu kalimat. Inti kalimat dibentuk oleh subjek dan predikat
Jenis-jenis kalimat tunggal:
1.
Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda. Contoh: Saya
siswa kelas VI.
2.
Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja. Contoh: Adik
bernyanyi.
Perluasan
kalimat tunggal dilakukan dengan menambah unsur baru yang disebut keterangan
Dapat berupa keterangan tempat, keterangan cara, maupun keterangan waktu.
Contoh:
Saya siswa kelas VI di SD Negeri Merdeka. Adik bernyanyi dengan sangat merdu.
a.
Subjek
Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat.
Subjek adalah Kata yang menyatakan sebagai pelaku. Keberadaan subjek dalam kalimat
berfungsi:
- Membentuk kalimat dasar,
kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk.
- Memperjelas makna.
- Menjadi pokok pikiran.
- Menegaskan makna
- Memperjelas pikiran ungkapan
- Membentuk kesatuan
pikiran.
Ciri-ciri
subjek
- Jawaban apa atau siapa
- Berupa kata atau frasa benda
(nomina)
- Disertai dengan kata ini atau
itu
- Disertai pewatas yang
- Kata sifat didahului kata si
atau sang: si cantik, si hitam, sang perkasa
- Tidak didahului preposisi: di,
dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari, menurut, berdasarkan, dan
lain-lain.
- Tidak dapat diingkarkan dengan
kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan.
b. Predikat
b.
Predikat
Predikat adalah Kata yang menyatakan
apa yang sedang ia. Keberadaan
predikat dalam kalimat berfungsi:
- Membentuk kalimat dasar,
kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk.
- Menjadi unsur penjelas, yaitu
memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan
makna kalimat.
- Menegaskan makna.
- Membentuk kesatuan pikiran.
- Sebagai sebutan.
Ciri-ciri
predikat
- Jawaban
mengapa, bagaimana
- Dapat
diingkarkan dengan tidak atau bukan
- Dapat
didahului keterangan aspek: akan, seudah, sedang, selalu, hampir
- Dapat
didahului keterangan modalitas: sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, mesti,
selayaknya, dan lain-lain
- Tidak
didahului kata yang, jika didahului yang predikat berubah fungsi menjadi
perluasan subjek
- Didahului
kata adalah, ialah, yaitu, yakni
- Predikat
dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifatm atau bilangan.
c. Objek
Objek adalah Objek/makhluk yang
terlibat dalam aktivitas tersebutDalam kalimat, objek berfungsi:
- Membentuk
kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif.
- Memperjelas
makna kalimat.
- Membentuk
kesatuan atau kelengkapan pikiran.
Ciri-ciri
objek
- Berupa
kata benda
- Tidak
didahului kata depan
- Mengikuti
secara langsung di belakang predikat transitif
- Jawaban
apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif
- Dapat
menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasifkan.
d. Keterangan
Keterangan kalimat berfungsi memperjelas atau melengkapi
informasi pesan-pesan kalimat. Keterangan bukan unsur utama kalimat, tetapi
kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap. Keterangan
dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara,
posesif (posesif ditrandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun), dan
pengganti nomina (menggunakan kata bahwa).
Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar