Teori
Edwin Guthrie
Teori conditioning
Pavlov kemudian dikembangkan oleh Guthrie. Ia berpendapat bahwa tingkah
laku manusia itu dapat diubah, tingkah laku baik dapat diubah menjadi buruk dan
sebaliknya, tingkah laku buruk dapat diubah menjadi baik. Teori Guthrie
berdasarkan atas model penggantian stimulus satu ke stimulus yang lain. Respons
atas suatu situasi cenderung diulang, bilamana individu mengahadapi situasi
yang sama. Inilah yang disebut asosiasi. Menurut Guthrie, stimulus tidak harus
berbentuk kebutuhan biologis, karena hubungan antara stimulus dan respons
cenderung bersifat sementara. Karena itu, diperlukan pemberian stimulus yang
sering, agar hubungan itu menjadi kebiasaan bila respons tersebut berhubungan
dengan berbagai macam stimulus. Setiap situasi belajar merupakan gabungan berbagai
stimulus dan respons. Dalam situasi tertentu, banyak stimulus yang berasosiasi
dengan banyak respons. Asosiasi tersebut bisa jadi benar, namun dapat juga
salah. Guthrie termasuk mempercayai bahwa hukuman memegang peran penting dalam
proses belajar, sebab jika diberikan pada saat yang tepat akan mampu merubah
kebiasaan seseorang. Tiga metode pengubahan tingkah laku yang dikemukakannya
adalah sebagai berikut.
a. Metode
respons bertentangan. Misalnya saja, jika anak takut terhadap sesuatu, misalnya
kucing, maka letakkan permainan yang disukai anak dekat dengan kucing. Dengan
mendekatkan kuicng dengan permainan anak, lambat laun anak akan tidak takut
lagi pada kucing, namun hal ini harus dilakukan berulang-ulang.
b. Metode
membosankan. Misalnya seorang anak mencoba-coba mengisap rokok, minta kepadanya
untuk merokok terus sampai bosan. Setelah bosan, ia akan berhenti merokok
dengan sendirinya.
c. Metode
mengubah lingkungan. Jika anak bosan belajar, ubahlah lingkungan belajarnya
dengan suasana lain yang lebih nyaman dan menyenangkan sehingga membuat ia
menjadi betah belajar.
§ Kelebihan Teori Guthrie:
-
Kelebihan dari teori ini cenderung
mengarahkan siswa untuk berpikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak
produktif. Pandangan teiri ini bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau
shapping yaitu membawa siswa menuju atau mencapai target tertentu, sehingga
menjadikan peserta didik untuk bebas berkreasi dan berimajinatif.
§ Kelemahan Teori Guthrie:
-
Teori ini tidak mampu menjelaskan alasan-alasan
yang mengacaukan hubungan antara stimulus dan respon ini dan tidak dapat
menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan antara stimulus yang
diberikan dengan responnya.
§ Implementasi Teori Guthrie Terhadap
Pendidikan di Indonesia
Menurut
saya, teori dalam teori Guthrie guru harus bisa mengasosiasi stimulus respon
secara tepat. Anak didiknya harus dibimbing oleh guru tersebut untuk melakukan
apa yang harus dipelajari. Dalam mengelola kelas guru tidak boleh memberikan
tugas yang mungkin bias diabaikan oleh anak.
Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar